LATAR BELAKANG
Sebagai komunitas kalangan muda yang mencintai seni dan segenap kehidupan seni dan asas kekeluargaan di dalamnya dan berkomitmen untuk memajukan sastra puisi secara berkala di Bumi Lambung Mangkurat dalam artian memperkenalkan kepada khalayak ramai tentang ragam pemusikalisasian puisi yang sampai hari ini mempunyai pakem yang sangat beragam antar daerah satu dengan daerah lainnya.
Melalui Festival Musikalisasi Puisi ini diharapkan setiap peserta dapat mempelajari dan membuat kreativitas dalam pemusikalisasian. Hasilnya diharapkan agar para pemenang menemukan rekadaya yang berkaitan dengan kreatifitas dalam unsur musikalisasi. Sehingga lahir kader baru dalam ruang yang baru dengan ide yang lebih kreatif, mengusung budaya Kalimantan Selatan.
TUJUAN
1. Meningkatkan kecintaan terhadap seni khususnya Puisi.
2. Memberikan pencerahan tentang ragam musikalisasi puisi se-Kalimantan Selatan.
3. Mengasah kreativitas yang mereka punyai lewat pakem inovatif musikalisasi puisi.
TEMA
Pada kesempatan ini tema yang diangkat adalah “Membangun Kreativitas Anak Banua Untuk Mengusung Tradisi Budaya Dalam Warna Musikalisasi Puisi”.
PESERTA
Peserta pada festival ini adalah pelajar SMA/SMK/MA/Sederajat di Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan.
PERSYARATAN
1. Peserta Festival Musikalisasi Puisi adalah Kelompok yang mewakili sekolah (SMA, SMK, MA) di wilayah Kalimantan Selatan.
2. Setiap Kelompok maksimal terdiri dari 6 orang dan seorang guru pembimbing.
3. Pendaftaran Musikalisasi Puisi dari tanggal 10 April 2009 – 16 Mei 2009.
4. Peserta dan pembimbing harus menyerahkan alamat lengkap, fotocopy identitas diri, surat pengantar dari kepala sekolah kepada panitia pelaksana.
5. Setiap sekolah diperbolehkan mengirim lebih dari satu kelompok sebagai peserta.
6. Peserta harus memilih satu buah puisi yang telah disediakan oleh panitia.
7. Peserta harus membawa alat music sendiri (alat music tradisional/akustik nonelektris)
8. Waktu tampil setiap kelompok maksimal 8 menit.
9. Panitia tidak menyediakan akomodasi.
10. Setiap peserta membayar regsitrasi sebesar Rp. 100.000,00
PENILAIAN
1. Penilaian dan penentuan pemenang dilakukan oleh Dewan Juri.
2. Penilaian mencakup: penafsiran puisi, vokal, komposisi musikal, keselarasan, dan penyajian.
3. Putussan tim juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat menyurat.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Auditorium Museum Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan di Banjarbaru Pada 23-24 Mei 2009.
HADIAH
Pemenang I, II, II harapan I, II, III akan mendapatkan hadiah berupa piala, uang pembinaan dan piagam penghargaan dari Walikota Banjarbaru.
Total Hadiah Rp. 5. 000.000,00.
PENYERAHAN HADIAH
Penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada 24 Mei 2009.
PENDAFTARAN
Peserta festival bisa mendaftakan di ke Book Café Rumah Cerita Banjarbaru, Jalan Rajawali Samping Museum Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan di Banjarbaru Pukul 10.00 - 16.00 WITA.
PERTEMUAN TEKNIS
Pertemuan Teknis akan diadakan pada hari Sabtu, 16 Mei 2009 Pukul 15.00 WITA di Auditorium Museum Lambung Mangkurat.
LAIN-LAIN
Apabila ada hal-hal yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung ke Saudari Hudan Nur (0817 078 1239) atau via email ke kanatoshi_ariwa@yahoo.com/ aukorganizer@yahoo.com. Dapat dilihat di www.aukorganizer.blogspot.com.
MATERI MUSIKALISASI PUISI PILIHAN
FREDY SREUDEMAN WOWOR
Sajak Orang Usiran
Juga ketika mereka duduki tanah leluhur ini
Kita tidak diberi pilihan lain
Selain mencoba bertahan
Dan ketika mereka adakan penggusuran
Kita tidak diberi pilihan lain
Selain terus berjaga
Tapi ketika mereka mulai main pukul
Kita tidak diberi pilihan lain
Selain berkeras melawan
DIAS BARADANU
Suatu Nanti
Di suatu nanti
perjalanan akan terasa semakin membingungkan
melalui bilangan yang tak lagi tercatat dalam kalender
dan
orang akan lupa menamai tiap pergantian malam dengan namanama hari.
Suatu nanti
matahari terendam kelabu
segenap penjuru sudah tak lagi mampu terbaca kompas
utara selatan timur barat benarbenar terabaikan.
CAPUNG DEWANGGA
Membawa Matahari
Mimpi yang kupahat
Hingga menjadi nisan membuncah
Melumut, mengeras
Aku,
Demi tulak rusuk kiriku tergenggam
Remuk redam
Biar aku membawa mentari
Biar aku memanggul salju
Biar aku menulis pelangi
Kebumen, 22 Desember 2007
D. ZAWAWI IMRON
Nenek Moyangku Airmata
“bisikkan kepada angin, perihal terompah kayu yang diketemukan di
gunung sejarah itu!” kata air bah yang tak sampai menimbulkan banjir.
Dahulu di gunung tu terjadi perang antara mentimun melawan durian.
Lewat luka mayat-mayat yang bergelimpangan, tersabdalah sebuah
firman, lantaran yang menag kekuasaan.
dan kabar yang ramai tersiar, di gunung itu ada bayang-bayang
menabur kembang.
ADIN
Aforisma
katakan padaku apa itu puisi
ia adalah sepi yang tak bisa diredam berkali
katakan padaku apa itu rindu
ia adalah ibu yang mendoakanmu selalu
katakan padaku apa itu cinta
ia adalah luka dan kita rela disalib olehnya
katakan padaku apa itu mati
ia adalah pergi sekaligus kembali
katakan padaku kapan kita henti kata
sayangnya tidak ada
karena kita sysiphus penanggung luka
02,21. 311008
LINUS SURYADI AG.
Lagu Larut Malam
Engkau buka daun jendela
kau buka gaun dan celana
Pada lengang larut malam
kau pun ngungun bersuara:
“Kita genggam malam larut
peluh ersatu peluh
Kita genggam hidup kusut
ruh berpelukan ruh”
Dinding pun terbuka lepas
batin penuh penyerahan
Meraba jagad tanpa batash
hanya dalam percintaan
KRIAPUR
Seperti Angin
seperti angin
maut masuk lewat jendela hari
yang terbuka
di langit yang penuh rahasia
jam menghembuskan musim luka
hutan kusam: ada gugur-mimpi
jejak-jejak bulan yang hapus
dan tidur pun kering
malam jadi asing
dan batu kali yang mencari
kebenaran di bumi akhirnya lari
menyeret pertanyaan sangsai
yang tak pernah selesai
ARIFFIN NOOR HASBY
Aku Menyimpan Laut
Aku menyimpan laut dalam mulutku
tapi angin terus mendesau di kepalaku
dan esok ketika kau
berdiri di pantai itu
lihatlah, dunia telah berdebar dalam perahu
dan dengarlah, ombak memberi peringatan
matahari telah tertinggal
dalam belulang kata-kata
yang kita lupakan dari kasidah pagi.
Lihatlah hujan bernyanyi di pantai itu,
Ujarmu
: perempuan telanjang di situ
memikul hati dari takdir sejarah
yang dipukul lelaki kalah.
2004
GURU TUANYA SULAWESI TENGAH
13 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar